Jumat, 30 Januari 2015
Kamis, 29 Januari 2015
Setting Dalam Cerita Doraemon
Doraemon dikirim kembali ke masa Nobita hidup oleh cicit Nobita,
Sewashi, untuk memperbaiki kehidupan Nobita agar keturunannya merasakan
kehidupan yang lebih baik. Dalam kehidupan aslinya (tanpa dibantu
Doraemon), Nobita gagal dalam pelajaran sekolahnya, gagal dalam karier,
dan meninggalkan keluarganya dengan masalah finansial.
Cerita terfokus tentang kehidupan sehari-hari Nobita, tokoh utama cerita
ini. Doraemon memiliki sebuah kantung 4 dimensi yang ia isi dengan
benda-benda dari masa depan. Seringkali Nobita datang merengek-rengek
karena masalah di sekolah atau di lingkungannya, setelah memohon atau
memaksa, Doraemon akan mengeluarkan sebuah alat yang membantu Nobita
menyelesaikan masalah, membalas dendam, atau hanya sekedar pamer ke
teman-temannya.
Bagaimanapun, Nobita biasanya bertindak terlalu jauh, mengacuhkan saran
atau perintah Doraemon, dan mengakibatkannya terjerumus ke masalah yang
lebih dalam. Terkadang, teman Nobita (biasanya Suneo atau Giant) mencuri
alat tersebut dan berakhir dalam kekacauan karena salah menggunakannya.
Terbongkarnya Cerita Doraemon
Sudah 32 tahun Doraemon ditayangkan di Jepang (Di Indonesia, sudah 22
tahun). Dan, selama 22 tahun, kita nggak pernah menemukan ending dari
kisah ini. Tentunya, kalian bertanya-tanya, gimana sih episode terakhir
Doraemon? Ada atau enggak, sih?
Well, sebenarnya, ada beberapa kisah akhir dari Doraemon yang berhasil saya rangkum. Tanpa perlu berlama-lama, inilah lima versi episode terakhir Doraemon yang pernah dibuat.
5. Autis
Ending yang unpredictable, sekaligus mengecewakan. Dalam episode ini, dikisahkan Nobita adalah seorang anak yang mengidap autis. Seharian, ia hanya menghabiskan waktu di atas tempat tidur.
Lalu bagaimana dengan Doraemon?
Doraemon hanyalah tokoh imajinatif dari pikiran Nobita. Dan, semua seri yang ada dalam cerita Doraemon hanyalah imajinasi dari Nobita saja.
Ending ini mendapat banyak protes dari penggemar. Ya, iyalah, siapa juga yang nggak kecewa setelah menonton Doraemon bertahun-tahun, tetapi endingnya mengecewakan kayak gini.
4. Baterai Habis
Seperti cerita awal kebanyakan Doraemon, pada episode ini, dikisahkan Nobita pulang ke rumah sambil merengek-rengek ke Doraemon. Tetapi Doraemon hanya diam saja, dengan mata membuka.
Akhirnya, Nobita menelpon Dorami dan Dorami berkata bahwa betari Doraemon sudah habis. Ada satu cara untuk menyadarkan Doraemon, yakni dengan mengganti baterainya. Tetapi jika cara ini dilakukan, Doraemon akan kehilangan semua ingatannya, termasuk Nobita.
Beberapa tahun kemudian, Nobita sudah dewasa. Ia lulus SMA dengan nilai terbaik mengalahkan Dekisugi. Ya, semenjak, Doraemon kehabisan baterai. Nobita mendadak berubah. Ia menjadi lebih diam dan kutubuku.
Dua puluh tahun kemudian, Dekisugi telah menjadi presiden Jepang. Nobita sudah memiliki kumis dan jenggot (saya agak pangling ketika lihat Nobita yang seperti ini. Kirain orang lain, hahaha.) Dikisahkan saat itu, Nobita membetulkan Doraemon dengan ilmunya. Nobita menambahkan dua telinga pada Doraemon, karena telinga adalah cadangan memori yang digunakan robot seperti Doraemon. Dengan menambahkan dua telinga, tentunya Doraemon tidak akan kehilangan ingatannya.
Saat itu, Nobita sedang berada di dalam ruangannya. Kemudian, Shizuka (dewasa) masuk, melihat Doraemon yang terbaring kaku di atas tempat tidur.
Tiba-tiba….
Doraemon sadar dan berkata, “Nobita, PR-mu sudah selesai belum?”
Nobita langsung memeluk Doraemon. Nobita menangis dan Doraemon tidak tahu apa-apa, yang ia tahu ia hanya tidur sebentar dan Nobita masih menjadi murid kelas 4 SD. So sweet ending.
Kalian bisa baca seri ini di –> sini <–. Oya, ini bukan original ending dari authornya, hanya buatan salah satu fans, mungkin.
3. Selamat Jalan, Doraemon
Hello ends with a goodbye. Di mana ada pertemuan, di situ ada perpisahan. Ini pula yang terjadi pada Nobita dan Doraemon. Doraemon ingin pulang ke masa depan, entah kenapa. Nobita merengek-rengek pada Ayah dan Ibunya agar memaksa Doraemon untuk tetap tinggal, tapi Doraemon tetap ingin pulang.
Malam harinya, Nobita mengajak Doraemon untuk begadang sampai pagi. Lalu mereka keluar rumah di tengah malam. Doraemon mengaku ia tidak bisa meninggalkan Nobita karena khawatir bila Nobita dikerjain Giant.
Sewaktu mereka berada di luar rumah, Doraemon memisahkan dirinya dengan Nobita karena ia tak tahan menahan air matanya dan tak ingin Nobita melihatnya. Saat Nobita sudah sendiri, ia melihat Giant sedang mengigau. Saat Giant sadar, ia melihat Nobita sedang menahan tawa. Giant marah dan mengajak Nobita berkelahi. Perkelahian pun dimulai, dan seperti biasa Giant menang.
Tetapi Nobita tak ingin menyerah. Ia tak ingin Doraemon mengkhawatirkannya. Ia pun melawan Giant sampai babak belur, walau akhirnya ia menang.
Ketika mereka berkelahi, Doraemon datang dan melerainya. Mereka pun pulang. Doraemon membimbing Nobita yang babak belur. Dalam perjalanan, Nobita berkata, “Aku menang. Doraemon, kamu lihat kan? Aku bisa sendiri. Sekarang kamu bisa pulang dengan tenang, kan?”
Serius, bagian ini sangat sangat sangat mengharukan. Ditambah lagi, Doraemon tak bisa menghentikan tangisannya saat mendengar kata-kata itu.
Sesampai di rumah, masih di malam hari, Nobita tidur dan Doraemon menungguinya sambil menangis.
Pagi harinya, Nobita masih tertidur dan Doraemon sudah tidak ada.
Akhir dari kisah ini, Nobita berada di ruangannya. Sendiri. Kosong. Dan berpesan kepada Doraemon untuk tidak mengkhawatirkannya. :’)
Kalian bisa (dan harus) baca episode ini di komik Doraemon vol 6.
2. Pintu Ke Surga
Ini ending paling mengharukan dan menyedihkan. Mungkin, kalau difilmkan, mata saya bakal sedikit berkaca-kaca, mengingat saya susah sekali menangis baik dalam nonton, baca, maupun menghadapi dunia nyata. :P
Oke, jadi diceritakan Nobita terjatuh dan kepalanya terbentur batu. Ia koma. Satu-satunya cara agar ia sembuh adalah operasi. Tetapi biayanya sangat mahal.
Alhasil, Doraemon menjual semua peralatan yang ada pada kantong ajaibnya. Operasi dilaksanakan, tetapi operasi gagal dilakukan.
Ada satu peralatan yang tidak dijual Doraemon, pintu ke mana saja. Pintu ke mana saja sengaja tidak dijual Doraemon supaya Nobita bisa berpergian ke mana pun yang ia mau. Tapi, pada akhirnya, Nobita ingin pergi ke surga. *merinding*
Saya pengeeeeeen baca episode ini, tapi nggak tau dimana. :’(
1. No Ending
Ya, karena Doraemon sudah menjadi teman kita selama ini, akhirnya penerbit memutuskan untuk tidak membuat ending dari Doraemon. WOOOOOHOOOOO, Doraemon is our friend forever. <3
Well, sebenarnya, ada beberapa kisah akhir dari Doraemon yang berhasil saya rangkum. Tanpa perlu berlama-lama, inilah lima versi episode terakhir Doraemon yang pernah dibuat.
5. Autis
Ending yang unpredictable, sekaligus mengecewakan. Dalam episode ini, dikisahkan Nobita adalah seorang anak yang mengidap autis. Seharian, ia hanya menghabiskan waktu di atas tempat tidur.
Lalu bagaimana dengan Doraemon?
Doraemon hanyalah tokoh imajinatif dari pikiran Nobita. Dan, semua seri yang ada dalam cerita Doraemon hanyalah imajinasi dari Nobita saja.
Ending ini mendapat banyak protes dari penggemar. Ya, iyalah, siapa juga yang nggak kecewa setelah menonton Doraemon bertahun-tahun, tetapi endingnya mengecewakan kayak gini.
4. Baterai Habis
Seperti cerita awal kebanyakan Doraemon, pada episode ini, dikisahkan Nobita pulang ke rumah sambil merengek-rengek ke Doraemon. Tetapi Doraemon hanya diam saja, dengan mata membuka.
Akhirnya, Nobita menelpon Dorami dan Dorami berkata bahwa betari Doraemon sudah habis. Ada satu cara untuk menyadarkan Doraemon, yakni dengan mengganti baterainya. Tetapi jika cara ini dilakukan, Doraemon akan kehilangan semua ingatannya, termasuk Nobita.
Beberapa tahun kemudian, Nobita sudah dewasa. Ia lulus SMA dengan nilai terbaik mengalahkan Dekisugi. Ya, semenjak, Doraemon kehabisan baterai. Nobita mendadak berubah. Ia menjadi lebih diam dan kutubuku.
Dua puluh tahun kemudian, Dekisugi telah menjadi presiden Jepang. Nobita sudah memiliki kumis dan jenggot (saya agak pangling ketika lihat Nobita yang seperti ini. Kirain orang lain, hahaha.) Dikisahkan saat itu, Nobita membetulkan Doraemon dengan ilmunya. Nobita menambahkan dua telinga pada Doraemon, karena telinga adalah cadangan memori yang digunakan robot seperti Doraemon. Dengan menambahkan dua telinga, tentunya Doraemon tidak akan kehilangan ingatannya.
Saat itu, Nobita sedang berada di dalam ruangannya. Kemudian, Shizuka (dewasa) masuk, melihat Doraemon yang terbaring kaku di atas tempat tidur.
Tiba-tiba….
Doraemon sadar dan berkata, “Nobita, PR-mu sudah selesai belum?”
Nobita langsung memeluk Doraemon. Nobita menangis dan Doraemon tidak tahu apa-apa, yang ia tahu ia hanya tidur sebentar dan Nobita masih menjadi murid kelas 4 SD. So sweet ending.
Kalian bisa baca seri ini di –> sini <–. Oya, ini bukan original ending dari authornya, hanya buatan salah satu fans, mungkin.
3. Selamat Jalan, Doraemon
Hello ends with a goodbye. Di mana ada pertemuan, di situ ada perpisahan. Ini pula yang terjadi pada Nobita dan Doraemon. Doraemon ingin pulang ke masa depan, entah kenapa. Nobita merengek-rengek pada Ayah dan Ibunya agar memaksa Doraemon untuk tetap tinggal, tapi Doraemon tetap ingin pulang.
Malam harinya, Nobita mengajak Doraemon untuk begadang sampai pagi. Lalu mereka keluar rumah di tengah malam. Doraemon mengaku ia tidak bisa meninggalkan Nobita karena khawatir bila Nobita dikerjain Giant.
Sewaktu mereka berada di luar rumah, Doraemon memisahkan dirinya dengan Nobita karena ia tak tahan menahan air matanya dan tak ingin Nobita melihatnya. Saat Nobita sudah sendiri, ia melihat Giant sedang mengigau. Saat Giant sadar, ia melihat Nobita sedang menahan tawa. Giant marah dan mengajak Nobita berkelahi. Perkelahian pun dimulai, dan seperti biasa Giant menang.
Tetapi Nobita tak ingin menyerah. Ia tak ingin Doraemon mengkhawatirkannya. Ia pun melawan Giant sampai babak belur, walau akhirnya ia menang.
Ketika mereka berkelahi, Doraemon datang dan melerainya. Mereka pun pulang. Doraemon membimbing Nobita yang babak belur. Dalam perjalanan, Nobita berkata, “Aku menang. Doraemon, kamu lihat kan? Aku bisa sendiri. Sekarang kamu bisa pulang dengan tenang, kan?”
Serius, bagian ini sangat sangat sangat mengharukan. Ditambah lagi, Doraemon tak bisa menghentikan tangisannya saat mendengar kata-kata itu.
Sesampai di rumah, masih di malam hari, Nobita tidur dan Doraemon menungguinya sambil menangis.
Pagi harinya, Nobita masih tertidur dan Doraemon sudah tidak ada.
Akhir dari kisah ini, Nobita berada di ruangannya. Sendiri. Kosong. Dan berpesan kepada Doraemon untuk tidak mengkhawatirkannya. :’)
Kalian bisa (dan harus) baca episode ini di komik Doraemon vol 6.
2. Pintu Ke Surga
Ini ending paling mengharukan dan menyedihkan. Mungkin, kalau difilmkan, mata saya bakal sedikit berkaca-kaca, mengingat saya susah sekali menangis baik dalam nonton, baca, maupun menghadapi dunia nyata. :P
Oke, jadi diceritakan Nobita terjatuh dan kepalanya terbentur batu. Ia koma. Satu-satunya cara agar ia sembuh adalah operasi. Tetapi biayanya sangat mahal.
Alhasil, Doraemon menjual semua peralatan yang ada pada kantong ajaibnya. Operasi dilaksanakan, tetapi operasi gagal dilakukan.
Ada satu peralatan yang tidak dijual Doraemon, pintu ke mana saja. Pintu ke mana saja sengaja tidak dijual Doraemon supaya Nobita bisa berpergian ke mana pun yang ia mau. Tapi, pada akhirnya, Nobita ingin pergi ke surga. *merinding*
Saya pengeeeeeen baca episode ini, tapi nggak tau dimana. :’(
1. No Ending
Ya, karena Doraemon sudah menjadi teman kita selama ini, akhirnya penerbit memutuskan untuk tidak membuat ending dari Doraemon. WOOOOOHOOOOO, Doraemon is our friend forever. <3
Doraemon Terlahir Berwarna Kuning dan Memiliki Telinga
Tak banyak yang tahu, bahwa tokoh kartun robot kucing Doraemon terlahir bukan dengan warna biru. Fakta tersebut diungkap saat pergelaran 'Doraemon 100 Secret Gadget Expo' di Ancol Beach City Mall, Jakarta Utara.
"Ini lah kisah dan sejarah Doraemon. Dia dahulu bukan berwarna biru melainkan Kuning," ungkap Ambassador event Doraemon, Yuka Tan.
Dikisahkan bahwa Doraemon adalah robot kucing berwarna kuning. Ia kehilangan kupingnya terjadi suatu hari. Ketika Sewashi-san, seorang pembuat tanah liat membuat contoh patung tanah liat Doraemon. Dia memerintahkan robot tikus untuk memakan telinga tanah liat tersebut sehingga contoh patung tersebut menjadi terlihat seperti model 3 Dimensi.
Tapi malang, ternyata robot tikus tersebut salah mengartikan perintah Sewashi-san, dan berakhir dengan memakan kuping asli Doraemon. Kejadian ini menyebabkan Doraemon menjadi takut dengan tikus. Melihat kejadian tersebut, Sewashi-san segera melarikan Doraemon ke rumah sakit robot. Kondisi diperburuk karena dokter robot secara tanpa sengaja melepas semua telinga milik Doraemon.
Pengunjung hadir dalam acara 'Doraemon 100 Secret Gadget Expo' di Ancol
Beach City Mall, Jakarta, Selasa (2/12/2014). Pameran yang berlangsung
selama 100 hari ini memamerkan 100 alat milik tokoh animasi kucing robot
dari Jepang tersebut. Pengunjung dapat menikmati pameran dengan membeli
tiket masuk seharga Rp 90.000 untuk usia 13 tahun ke atas dan Rp 55.000
untuk usia 5-12 tahun.
Kisah dilanjutkan ketika kekasih Doraemon, Noramyako melihat Doraemon
kehilangan telinganya. Noramyoko menertawakannya dan membuat Doraemon
sedih. Ia kemudian menghibur diri dengan meminum obat bahagia. Tapi
tanpa sengaja, ia salah memakan obat. Obat yang dimakannya bukan lah
obat bagagia melainkan obat sedih.Doraemon yang sedih menangis selama 3 hari 3 malam. Karena menangis terlalu lama, cat tubuh berwarna kuning memudar menjadi biru. Oleh karena hal itu juga suaranya menjadi serak.
Doraemon 100 Secret Gadget Expo' di Ancol Beach City Mall, Jakarta
Pengunjung hadir dalam acara 'Doraemon 100 Secret Gadget
Expo' di Ancol Beach City Mall, Jakarta, Selasa (2/12/2014). Pameran yang
berlangsung selama 100 hari ini memamerkan 100 alat milik tokoh animasi kucing
robot dari Jepang tersebut. Pengunjung dapat menikmati pameran dengan membeli
tiket masuk seharga Rp 90.000 untuk usia 13 tahun ke atas dan Rp 55.000 untuk
usia 5-12 tahun.
Makam Fujiko F. Fujio
ebagai penghargaan, Museum Doraemon atau Museum Fujiko telah resmi dibuka pada 3 September 2011 di Kawasaki, Jepang. Museum ini berisi segala hal mengenai Fujiko F. Fujio. Meja kerja, topi beretnya, serta pipa yang selalu ia gunakan selama membuat Doraemon akan dipajang di sini. Pengunjung juga dapat menemukan seluruh karya Fujiko F. Fujio, mulai dari P-Man, Mojacko, Esper Mami, hingga Doraemon sendiri. Pengunjung juga dapat menjelajahi bagaimana Fujiko F. Fujio memperoleh inspirasinya dan beberapa konsep yang tidak pernah dipublikasikan.
Biografi Fujiko F. Fujio - Pencipta Doraemon
Fujiko F. Fujio merupakan pencipta dari serial komik dan kartun Doraemon yang merupakan salah satu anime/manga tersukses di Jepang. Sebenarnya Fujiko F. Fujio merupakan nama pena dari Fujimoto Hiroshi,
ia dilahirkan di provinsi Toyama pada tanggal 1 Desember 1933 dan wafat
pada tanggal 23 September 1996. Sebelumnya nama pena Fujiko Fujio
(tanpa inisial ‘f’ ditengahnya) merupakan nama pena yang dibuat oleh
Fujimoto Hiroshi bersama Motoo Abiko yang dilahirkan pada tanggal 10
Maret 1934. Keduanya mulai bersahabat sejak duduk di bangku sekolah
dasar, ketika mereka mengetahui kalau mereka punya hobi yang sama yaitu
menggambar. Akibat dari kesamaan hobi tersebut, akhirnya mereka mulai
bersahabat dan membuat manga. Dari pertemanan dan persamaan hobi itu,
mereka kemudian sudah cukup banyak membuat karakter tokoh kartun yang
mereka buat secara bersama-sama, salah satunya adalah tokoh Doraemon
yang menjadi manga tersukses di jepang.
Tetapi setelah mereka mulai beranjak usia dewasa, mereka kemudian
memutuskan untuk berpisah karena memiliki minat yang berbeda. Fujiko
lebih berminat buat fokus membuat film kartun anak-anak, sedangkan Abiko
membuat kartun untuk dewasa. Setelah mereka berpisah, Fujimoto Hiroshi mengganti nama pena-nya menjadi Fujiko F Fujio
(dengan tambahan inisial huruf "f" ditengahnya). Kemudian setelah itu
Fujiko mulai mempopulerkan manga yang ia buat sendiri, termasuk manga
yang pernah dibuatnya bersama Abiko, yaitu Doraemon.
Mengenai Doraemon, Pada bulan November tahun 1969. Fujimoto Hiroshi yang merupakan nama asli dari Fujiko F. Fujio, membuat pengumuman komik bersambung terbarunya di majalah anak-anak untuk kelas 4 SD. Waktu itu belum disebutkan apa komiknya maupun tokoh utamanya. Fujimoto saat itu memang belum menemukan ide bagaimana dan seperti apa komiknya. Jalan-jalan di taman ia tak menemukan ide. Sampai di rumah ia teringat dengan kucing liar yang pernah tinggal dengannya. Tapi idenya belum keluar. Ia lalu bermalas-malasan di sofa. Ia ketiduran. Lalu bangun dengan kaget, tersandung mainan.
Seketika ide itu muncul: kucing, anak laki-laki pemalas, dan mainan. “Ketemu!” katanya, “sepertinya ini bisa.” Doraemon kemudian muncul dengan ide dasar begini: seorang bocah pemalas kedatangan robot kucing dari masa depan yang bisa mengeluarkan benda-benda berguna dari kantungnya. Doraemon lahir lewat majalah “Anak Baik”, “TK”, “SD kelas 1” s.d. “SD kelas 4” terbit Desember 1969 untuk edisi Januari 1970, volume 1. Serial komik Doraemon kemudian terbit terus-menerus sebanyak 1.344 yang kemudian dibukukan menjadi 45 jilid.
Doraemon merupakan manga yang berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 sekolah dasar yang bernama Nobi Nobita yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke-22. Dia dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari utang finansial yang akan terjadi pada masa depan yang disebabkan karena kebodohan Nobita.
Kerja keras Fujiko membuahkan hasil. Majalah Doraemon laris manis
Mengenai Doraemon, Pada bulan November tahun 1969. Fujimoto Hiroshi yang merupakan nama asli dari Fujiko F. Fujio, membuat pengumuman komik bersambung terbarunya di majalah anak-anak untuk kelas 4 SD. Waktu itu belum disebutkan apa komiknya maupun tokoh utamanya. Fujimoto saat itu memang belum menemukan ide bagaimana dan seperti apa komiknya. Jalan-jalan di taman ia tak menemukan ide. Sampai di rumah ia teringat dengan kucing liar yang pernah tinggal dengannya. Tapi idenya belum keluar. Ia lalu bermalas-malasan di sofa. Ia ketiduran. Lalu bangun dengan kaget, tersandung mainan.
Seketika ide itu muncul: kucing, anak laki-laki pemalas, dan mainan. “Ketemu!” katanya, “sepertinya ini bisa.” Doraemon kemudian muncul dengan ide dasar begini: seorang bocah pemalas kedatangan robot kucing dari masa depan yang bisa mengeluarkan benda-benda berguna dari kantungnya. Doraemon lahir lewat majalah “Anak Baik”, “TK”, “SD kelas 1” s.d. “SD kelas 4” terbit Desember 1969 untuk edisi Januari 1970, volume 1. Serial komik Doraemon kemudian terbit terus-menerus sebanyak 1.344 yang kemudian dibukukan menjadi 45 jilid.
Doraemon merupakan manga yang berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 sekolah dasar yang bernama Nobi Nobita yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke-22. Dia dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari utang finansial yang akan terjadi pada masa depan yang disebabkan karena kebodohan Nobita.
Kerja keras Fujiko membuahkan hasil. Majalah Doraemon laris manis
DORAEMON |
Tapi sayangnya kesuksesan Fujiko bersama karyanya Doraemon tidak bisa dia lihat selamanya. Sosok berbakat Fujiko harus menghembuskan napas terakhir di tahun 1996, karena penyakit kanker. Walaupun begitu karya-karyanya tetap hidup sampe sekarang seperti, Doraemon yang masih eksis diputar sampai sekarang di Stasiun Televisi, P-Man, Ninja Hatori, Hantu Q-Taro, dan lainnya. Popularitas Doraemon terus menanjak ke seluruh dunia, bahkan setelah sang penciptanya telah meninggal pada tahun 1996. Namanya yang begitu besar, Doraemon bahkan terpilih sebagai salah satu Asean Heroes dalam majalah Times pada tahun 2002. Penghargaan lain juga pernah diberikan pada Doraemon, salah satunya adalah duta budaya Jepang pada tahun 2008 oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.
Film Doraemon Versi Baru (2000-Sekarang)
- Doraemon: Nobita di Kerajaan Burung (2001)
- Doraemon: Nobita dan Robot Kingdom (2002)
- Doraemon: Nobita di Negeri Angin (2003)
- Doraemon: Nobita di Negeri Wan Nyan (2004)
- Doraemon: Dinosaurus Nobita versi remake, 2006
- Doraemon: Petualangan Nobita di Dunia Sihir (versi remake, 2007)
- Doraemon: Kisah Nobita dan Manusia Negeri Hijau (2008)
- Doraemon, petualangan di luar angkasa" (versi remake, 2009)
- Doraemon: Nobita dan pertempuran Mermaid King (2010)
- Doraemon: Nobita dan Pasukan Robot Baru—Sayap Malaikat (versi remake, 2011)
- Doraemon: Nobita Petualangan Di Pulau Keajaiban Hewan (2012)
- Doraemon: Nobita di Museum Alat-alat Rahasia (2013)
- Doraemon: Nobita di Dunia Misteri Baru ~Peko dan 5 Penjelajah~ (versi remake, 2014)
- Stand by Me Doraemon (2014)
- Doraemon: Nobita dan Pahlawan Luar Angkasa (2015)
Film Doraemon Versi Lama (1980-2000)
- Doraemon dan dinosaurus Nobita
- Doraemon: Petualangan di Luar Angkasa
- Doraemon: Nobita di Dunia Misteri
- Doraemon: Petualangan Nobita Di Dasar Laut
- Doraemon: Nobita di Dunia Setan
- Doraemon: Nobita dalam Perang Luar Angkasa
- Doraemon: Nobita dan Pasukan Robot
- Doraemon: Nobita dan Ksatria Dinosaurus
- Doraemon: Petualangan Nobita ke Dunia Barat
- Doraemon dan Asal Usul Negeri Jepang
- Doraemon: Nobita di planet binatang
- Doraemon: Nobita di Negeri 1001 Malam
- Doraemon: Nobita di Kerajaan Awan
- Doraemon: Nobita dan Labirin Kaleng
- Doraemon: Nobita dan Tiga Pendekar Fantasi
- Doraemon: Catatan Harian Nobita
- Doraemon: Nobita dan Kereta Api Galaksi
- Doraemon: Petualangan Nobita di Negeri Mainan
- Doraemon: Petualangan Laut Selatan
- Doraemon: Tersesat di Luar Angkasa
- Doraemon: Nobita dan Kerajaan Matahari
Langganan:
Postingan (Atom)